pemimpin itu seperti pohon yang menaungi sekian kehidupan di bawahnya, kalau ada panas dan badai, maka dialah pertama yang akan merasakan.
pemimpin itu, harus orang yang senantiasa takut dengan jabatan, karena itu adalah amanah yang harus dijalankan dengan sebenar-benarnya.
pemimpin itu rasa nasionalisme dan patriotisme selalu di junjung, bahkan ketika nyawa sedang meradang.
pemimpin itu, nahkoda handal...yang siap mengarungi ganasnya samudra.
pemimpin itu, seperti burung garuda
kokoh, wibawa..
berani.
bukan seperti tempe isi kacang kedelai atau tahu
lembek..
Kamis, 11 Juni 2009
PILPRES 2009
Wahai bapak-bapak dan ibu-ibu calon presiden dan wakil presiden.
jika memang kalian pantas menjadi pemimpin kami, ya tunjukkanlah bahwa Indonesia bisa menjadi lebih sangat baik. bukan hanya lebih baik.
jangan terlalu narsis politik
kerja belum apa-apa, sudah minta sekian pujian rakyatnya.
emang tidak malu, masih ada sekian rakyat dibawah garis kemiskinan.
dosa kau
masuk neraka kau.
kalau memang percaya pada hari akhir,
kalau terlalu ceria diatas sana...dengan sekian penderitaan rakyat, ya tunggu saja
balasannya..
sebagai rakyat jelata.
kalau bapak-bapak dan ibu-ibu tidak benar-benar menjalankan amanah dengan sebenar-benarnya,
maka saya dengan segenap jiwa mendoakan dosa-dosa bapak-bapak dan ibu-ibu diringankan hukumannya di akhirat nanti.
tetapi kalau emang tidak percaya hari akhir. ya tinggal tunggu sajalah kematian kalian, dengan sekian cercaan dan hinaan rakyat,
mau...mati diludahi hinaan rakyat..
dengan penuh keyakinan bahwa tidak semuanya pemimpin politik itu buruk, tetapi jangan lah terlalu berbangga dengan sekian langkah, walaupun besar. itu sangat menyakiti hati rakyat. masih banyak orang-orang yang tidak mendapatkan perhatian negara.
kalau memang tidak siap membawa bangsa dan negara ini kearah lebih snagat baik,
ya tidak usahlah, menampakkan wujud bah pahlawan.
rakyat tidak butuh pahlawan..
sekarang rakyat butuh makan,
biar gelar pahlawan itu, cukup melekat di hati-hati rakyatmu..
pejabat-pejabat negara ini, sangat sadis. bahkan bisa dikatakan psikopat. ketika rakyatnya terbelenggu dalam lingkaran kemiskinan, malahan hal itu dijadikan batu loncatan berebut kursi jabatan. apakah itu, jiwa dari orang-orang yang sadar keadaan.
Hidup rakyat...hidup rakyat...hidup rakyat...
sebagai rakyat kami akan menghormati bahkan menjunjung dan menjagamu, bahkan tidak akan ada darah setetes pun dari tubuhmu (para pemimpin negeri ini), bila kalian benar-benar memperjuangkan rakyat.
jika memang kalian pantas menjadi pemimpin kami, ya tunjukkanlah bahwa Indonesia bisa menjadi lebih sangat baik. bukan hanya lebih baik.
jangan terlalu narsis politik
kerja belum apa-apa, sudah minta sekian pujian rakyatnya.
emang tidak malu, masih ada sekian rakyat dibawah garis kemiskinan.
dosa kau
masuk neraka kau.
kalau memang percaya pada hari akhir,
kalau terlalu ceria diatas sana...dengan sekian penderitaan rakyat, ya tunggu saja
balasannya..
sebagai rakyat jelata.
kalau bapak-bapak dan ibu-ibu tidak benar-benar menjalankan amanah dengan sebenar-benarnya,
maka saya dengan segenap jiwa mendoakan dosa-dosa bapak-bapak dan ibu-ibu diringankan hukumannya di akhirat nanti.
tetapi kalau emang tidak percaya hari akhir. ya tinggal tunggu sajalah kematian kalian, dengan sekian cercaan dan hinaan rakyat,
mau...mati diludahi hinaan rakyat..
dengan penuh keyakinan bahwa tidak semuanya pemimpin politik itu buruk, tetapi jangan lah terlalu berbangga dengan sekian langkah, walaupun besar. itu sangat menyakiti hati rakyat. masih banyak orang-orang yang tidak mendapatkan perhatian negara.
kalau memang tidak siap membawa bangsa dan negara ini kearah lebih snagat baik,
ya tidak usahlah, menampakkan wujud bah pahlawan.
rakyat tidak butuh pahlawan..
sekarang rakyat butuh makan,
biar gelar pahlawan itu, cukup melekat di hati-hati rakyatmu..
pejabat-pejabat negara ini, sangat sadis. bahkan bisa dikatakan psikopat. ketika rakyatnya terbelenggu dalam lingkaran kemiskinan, malahan hal itu dijadikan batu loncatan berebut kursi jabatan. apakah itu, jiwa dari orang-orang yang sadar keadaan.
Hidup rakyat...hidup rakyat...hidup rakyat...
sebagai rakyat kami akan menghormati bahkan menjunjung dan menjagamu, bahkan tidak akan ada darah setetes pun dari tubuhmu (para pemimpin negeri ini), bila kalian benar-benar memperjuangkan rakyat.
Langganan:
Postingan (Atom)